Lombok Barat NTB - Bahaya faham radikalisme , terorisme dan intoleran masih terus mengancam di tengah-tengah masyarakat karena itu Polri terus mengencarkan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya tersebut agar tidak terpengaruh.
Untuk itu, Korbinmas Baharkam Polri gelar seminar terkait dengan program prioritas dari Polri di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kali ini seminar digelar di kampus Institut Agama Islam (IAI) Nurul Hakim Kediri, Lombok Barat, tersebut mengangkat isu terkait dengan pencegahan radikalisme, terorisme dan intoleransi.
Hadir pada seminar yang digelar pada Kamis (23/6/2022) tersebut diantaranya, Rektor IAINH Nurul Hakim, Mukhlisin Asyrafudddin, Lc., M.Ag., Ph.D, Wadir Binmas Polda NTB AKBP H. ZAMRONI, S.Ag, Kakorbinmas Baharkam Polri yang diwakili AKBP. Dedi Vitriyanto, ST., S.H., M.S serta pengamat radikalisme dan terorisme, ustaz M. Nassir Abbas (eks napiter )
Pada kesempatan tersebut dalam sambutannya, Rektor IAINH H. Nurul Mukhlisin Asyrafudddin, Lc., M.Ag., Ph.D, menyebutkan bahwa pentingnya memahami agama dengan benar.
, " Bahwa sangat pentingnya memahami agama Islam dengan cara yang benar, "ucapnya.
Sementara itu, Dir Binmas Polda NTB yang diwakili Wadir Binmas Polda NTB AKBP H. ZAMRONI, S.Ag, mengatakan bahwa dengan seminar yang digelar saat ini oleh Korbinmas Baharkam Polri adalah sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh Polri dalam pencegahan radikalisme, terorisme dan intoleransi di wilayah NTB.
Karena Ia mengajak semua pihak termasuk pondok pesantren untuk bersama sama dengan pihak keamanan melakukan pencegahan.
Hal senada juga disampaikan oleh Kakorbinmas Baharkam Polri yang diwakili AKBP. Dedi Vitriyanto, ST., S.H., M.Si, mengatakan bahwa dengan seminar program prioritas Polri adalah sebagai upaya Polri dalam mewujudkan masyarakat yang sadar hukum dan partisipatif yang memiliki daya cegah dan daya tangkap terhadap faham radikalisme, terorisme dan intoleransi.
, "ini sebagai salah satu upaya dari Polri
Baca juga:
Ilham Bintang: Ya Allah, Menteri Agama
|
dalam mewujudkan masyarakat yang sadar hukum dan partisipatif untuk mencegah faham faham radikalisme, terorisme dan intoleransi berkembang ditengah masyarakat, " ucapnya.
Sedangkan dalam paparan dan testimoni yang disampaikan oleh pengamat radikalisme dan terorisme ustaz M. Nassir Abbas mengatakan bahwa harus betul betul dalam memahami agama karena jika tidak maka bisa berujung salah pemahaman.
, "bahaya gagal memahami agama sehingga berujung pada radikalisme, terorisme dan intoleransi, "ungkapnya.(Adb)